← Kembali ke Daftar

PUISI-PUISI ROMAN NAMA

Ditulis oleh Roman Nama pada 22 Jun 2025, 12:28

Gambar puisi

LEWO TANAH


♪♫ “ … Di sana tempat lahir beta


Dibuai dibesarkan bunda


Tempat berlindung di hari tua


Tempat akhir menutup mata.” 


 


Sejauh yang dapat dibaca


Cerita tentang sepetak rumah


Lelaki perkasa, bijak dan ramah


Telah terjadi sejak awal.


 


Tapi orang-orang tak kuasa menemukan wajah


Lelaki perkasa, bijak dan ramah.


Di tangannya luhur : tanah air membentuk


Satu dengan jiwa sepetak rumah bagi dunia.


 


Maka layaknya thalib dan tujuh mimpi


Mengarungi pergi sampai jauh.


Tiba pulanglah ke rumah dunia


Seperti cahaya pagi hari.


 


O, pusaka tua


Anak-anakmu kan pulang ke pelukan


Sandarkan letih tulang dan rindu


Sekujur cinta umat manusia kekal di sini.


 


 


Roman Nama


Lamalouk, 5 Juni 2023


 


MAKLUMAT SENYAWA


Di perasaan seba segala melaju, kata ibu suatu subuh sambil menyuruhku minum segelas air.


Orang orang mencari air tetapi enggan menaruh rasa cinta, seperti halnya mengerti wanita secara egois dan meninggalkan sembab di matanya lalu pergi untuk kembali ulangi serakah; merengut kembang jadi layu, dari hijau basah jadi kering tandus.


Bukankah hutan hutan hilang dan kesejukan pergi oleh wajah wajah rakus kapitalis yang tak pernah hilang akal mendapatkan laba?


Hanya air, kepada air maka hidup hadir, pikirku suatu malam setelah meneguk segelas air.


Ya, semua mengangguk jika ku katakan di tanah ini barisan panjang zat tak berwarna itu ‘kan terus menerus penting, seperti halnya wanita, atau sejuk kasih sayang ibu yang membasuh dahaga seorang anak dengan irama detak jantung di bawah tulang rusuk.


Air itu wanita dengan segenap perasaan perasaan yang mengikatnya, pun terkadang butuh lebih banyak kesabaran, dan umumnya lelaki berharap dapat merasakan cinta darinya.


Sebuah ketakutan dan rasa malu mendadak timbul di benakku.


 


Roman Nama


Waiwerang, 3 Juni 2024


 


POHON-POHON KELAPA YANG BERBICARA


Terkadang aku mendengar suara yang tak biasa, merasakan hawa bertukar


ketika tiupan angin menghasilkan gemerisik khas daun kelapa,


pelepah-pelepah beriring saling gesek dan suara tumbukan buah yang jatuh,


burung burung terbang berkejaran di sisi dahan kelapa sebentar lalu pergi,


sementara mataku waspada pada jalan setapak dan semak di sekitar ini.


Ya, ayahku pernah bilang, arwah arwah senantiasa bersama kita.


Mereka menyaksikan lebih seksama ketimbang negara


dan menjaga-melindungi kita dari segala petaka seperti tentara.


Ayahku juga bercerita tentang leluhur leluhur di kampung ini,


sangat temperamen, gemar membunuh dan tak gentar dalam perang.


Tapi dari tangannya-lah tanah tanah semak berubah rupa jadi kebun


kelapa kelapa menjulang memberikan buah kehidupan dan cinta


kepada anak anak dari rahim seorang wanita, suku dan lewo tanah.


Terkadang aku mendengar suara yang tak biasa, seolah itu datang dari sana.


ketika tiupan angin menghasilkan gemerisik khas daun kelapa,


pelepah-pelepah beriring saling gesek dan suara tumbukan buah yang jatuh,


burung burung terbang berkejaran di sisi dahan kelapa sebentar lalu pergi,


sementara mataku waspada pada jalan setapak dan semak di sekitar ini.


Roman Nama


Lamalouk, 12 Juli 2024


 


UANG


Aku terbangun di pagi hari oleh tawa kelakar sengit dua pejalan kaki


saling memaki dalam kelakar yang tak lucu nyaris membingungkan.


Saat begini pasar waiwerang sudah tampak mulai ramai sejak subuh 


Wanita wanita perkasa, para sopir dan segala hiruk pikuk mesin


memacu semangat campur keringat, aroma tubuh dan polusi.


Di kampung, bala kumbang lebih awal datang kunjungi kelopak bunga


ketimbang ibu ibu berkumpul resah bicara arisan dan orang mati.


Karena sebentar lagi selamat pagi datang ketuk pintu pintu rumah


dan kabar tak terduga bisa saja tiba mengurangi nikmat kopi.


Dalam setiap putaran, uang adalah pahlawan sekaligus pengkhianat


Tapi seperti bercinta, tantangan yang nikmat paling digemari manusia


Sebab rasa yang menawan telah purba dari lydia, aztec, dan yunani


Simpanse - bonobo kalau mujur bisa saja ikut berbaur, tapi sayang


hasil dari sebuah perjanjian umat manusia ini penuh risiko


Seolah keindahan mendapat ukuran dari angka angka, pun


air mata akan lekas pudar apabila mendapat uluran tangan.


Emosi telah menjelma ke dalam materi menjadi transaksi


Harapan yang tersisa akhirnya hanya kepada cinta mamalia


 


Roman Nama


Waiwerang, 29 Juli 2024